Dalam rangka mencerdaskan masyarakat Kabupaten Ngawi melalui teknologi informasi dan komunikasi, Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan berbagi dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk menyiapkan perangkat untuk pusat telematika. Adapun pusat TIK tersebut bernama : TELECENTER KERTONEGORO NGAWI. Lokasi berada di Kantor Terminal Kertonegoro Ngawi Lantai 2 di Jalan Suryo No 37 Ngawi dengan nomor telepon (0351) 746612. Tepat di Desa Grudo Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
Pengelola telecenter kertonegoro yang rekrutmentnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan, seleksi dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi, kemudian telah menetapkan dan mengusulkan calon pengelola telecenter kertonegoro Kabupaten Ngawi ke Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa timur.
Pembina dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Pengarah dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, sedangkan Pengelola telecenter kertonegoro sesuai dengan surat keputusan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, yang ditetapkan mulai bulan April tahun 2010.
Pengarah :
Ketua : Drs. Prajitno, M.Si (Kepala Dinas Hubkominfo Kab. Ngawi)
Wakil Ketua : Ir. Soehandoko, MM (Kepala Bidang Kominfo)
Anggota : Drs. Fahrudin (Kasi Informatika), Teguh Puryadi (kasi Komunikasi), Triono, ST (Kades Grudo)
Pengelola :
Manajer : Mukti Puji Widodo, ST
Sekretaris : Desyi Hanifah Agustina, S.Sn
Kepala Bagian Pengembangan dan Pelayanan : Dra Ani Hartati.
Kepala Bagian Teknologi Informatika : Endrayani Setyaningrum
Penjaga : Setu
Mulai 11 Mei 2010 mulai jam 18.00 tim teknis dari Provinsi Jawa timur melakukan tugas untuk membuat intalasi dan setting perangkat telematika, dan Alhamdulillah pada pukul 07.00 tepat sudah bisa digunakan, Telecenter Kertonegoro Kabupaten Ngawi, bertepatan dengan even pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Ngawi. Lebih sangat disyukuri lagi ternyata untuk telecenter kertonegoro setelah diresmikan segera dipergunakan oleh masyarakat luas maupun komunitas yang peduli dan ingin berkembang melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Telecenter kertonegoro kabupaten Ngawi yang dilengkapi dengan perangkat TIK PC komplit sebanyak 8 unit termasuk server lokal yang berada pada ruang telematika dengan ruangan yang representatif dan ber AC dengan kapasitas 20 orang. Guna pengembangan komunitas khususnya di bidang TIK disiapkan ruang pertemuan dengan kapasitas 20 sampai 30 orang
Dengan telecenter kertonegoro yang berada di lokasi terminal bus kertonegoro, bisa menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan melalui media teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu bagi komunitas pegiat teknologi informasi dan komunikasi bisa mengembangkan diri dan mempromosikan dirinya melalui media on line maupun bertranksaksi secara elektronik. Sudah barang tentu hal ini akan membawa dampak yang sangat positif namun tidak menutup kemungkinan ada dampak mnegatif, semuanya itu berawal dari pribadi pegiat TIK.
Komunitas Blogger, Kelompok Informasi masyarakat (KIM), dan kumonitas lainnya yang ada di Kota ngawi, bisa menggunakan telecenter kertonegoro dalam mengoptimalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Secara tidak langsung juga mempromosi produk produk unggulan karya komunitas agar dikenal oleh masyarakat luas lewat media elektornika ini. Selain itu bisa memberikan saran saran kepada yang berwenang demi untuk pengembangan dan penyempurnaan telecenter kertonegoro kabupaten Ngawi.
Komunitas guru dan dosen, pelajar dan mahasiswa di Kota Ngawi bisa menggunakan telecenter secara maksimal, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya guna mencari referensi dalam meningkatkan pengetahuan sesuai dengan kompetensinya. Secara langsung maupun tidak langsung menjadi tempat untuk mencari ilmu dan mengembangkan ilmu yang murah dan cepat.
Bagi Pengelola telecenter, menjadi tantangan tersendiri khususnya dalam mengembangkan dan melakukan pelayanan kepada masyarakat pengguna telecenter. Karena lokasi yang agak jauh dari jangkuan penduduk di kampung atu desa Grudo, maka perlu adanya sosialisasi dan pendekatan personal kepada semua pihak termasuk stakeholder, sehingga telecenter kertonegoro betul betul menjadi tempat dalam pengembangang ilmu pengetahuan TIK yang nyaman dan aman.
Bagi Pemerintah Kabupaten Ngawi, melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan satuan kerja terkait, selalu mengadakan pembinaan dan pemantauan kepada pengelola telecenter, hal itu agar program kegiatan dan sasaran sesuai yang diharapkan oleh semua pihak. Mensuport dana pendukung untuk memaksimalkan operasional. Tidak kalah pentingnya juga mensosialisasikan semua Perundangan dan Peraturan yang berlaku. Juga melindungi Konsumen dari hasil produk TIK yang sekarang marak di pasaran. (alat ada 46 produk), segala persyaratan diatur dalam Undang Undang Perlindungan Konsumen. (Klik disini)
Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui dinas Komunikasi dan Informatika, juga perlu adanya pembinaan dan suport dana dalam penyempurnaan perangkat telecenter yang kemungkinan perlu ditambah sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini yang selalu berubah setiap saat.
Kami termasuk dari komunitas Blogger Kota Ngawi, mengucapkan terima kasih dengan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa timur, dan Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi. Kehadiran telecenter kertonegoro di Ngawi bisa membawa manfaat yang sebesar besarnya untuk masyarakat luas. Secara khusus sebagai pilar pengembangan dan pelayanan bidang telematika, secara khusus benar benar mencerdaskan masyarakat Kota Ngawi, terutama di bidang teknologi informasi dan komunitas.
sumber : www.ariafast.com
Profil TELECENTER KERTONEGORO
Kader Telecenter
kader Telecenter adalah orang orang yang berasal dari masyarakat setempat yang dengan sukarela bersedia ikut serta dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang menuju ke peningkatan informasi masyarakat dan mampu bekerja secara sukarela dan merasa terpanggil dengan kesediaan dan kesadaran untuk ikut bertanggung jawab dalam usaha usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungannya.
meskipun tanpa mendapat uang tetapi mereka mendapat berbagai macam pengakuan& penghargaan dalam bentuk:
- Peningkatan pengetahuan dan kemampuan di bidang teknologi informasi.
- mendapat pelayan teknologi informasi gratis.
- mendapat sertifikat / piagam penghargaan
- status mereka di mata masyarakat meningkat.
dll
peran& fungsi kader telecenter :
1. mengumpulkan keterangan keterangan tentang masalah ketinggalan informasi yang ada di lingkungan setempat dan mencari penyebabnya.
2. membantu telecenter dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangan maupun mencegah masalah ketinggalan informasi tersebut.
3. menyadarkan dan menggerakkan masyarakat supaya aktif ikut serta dalam kegitan menggali informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi.
4. membawakan suara masyarakat di dalam pertemuan dengan para pengelola telecenter.
5. menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat membatu menanggulangi masalah.
6. berdiskusi dengan kader lain,pengelola telencenter & pembina telecenter agar lebih maksimal dalam melayani masyarakat.
tugas pokok kader
1. mengadakan pendekatan sosial
pendekatan sosial adalah suatu upaya mengajak tokoh tokoh masyarakat di lingkungan RT/RW untuk mengenal masalah "pentingnya informasi" dan masalah lainnya di wilayahnya. pendekatan sosial ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan yang telah di rencanakan dan di siapkan acaranya.
2. melakukan survei mawas diri
adalah kegiatan pengumpulan data dan keterangan mengenai masalah kesehatan dan masalah lainnya di lingkungan RT/RW setempat, dilaksanakan oleh sebuah tim ( kelompok kerja ) yang terpilih, di laksanakan melalui wawancara dan pertemuan warga masyarakat yang telah di tentukan. tujuannya untuk mengetahui masalah sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat di lingkunga RT/RW setempat, serta menetapkan langkah langkah mengatasinya.
3. mengadakan musyawarah
Prinsip Relawan Telecenter
Telecenter perlu mengembangkan kader atau relawan masyarakat untuk memperkuat program dan layanan telecenter. Ada dua macam relawan atau kader: relawan infomobilisasi dan relawan pengembangan media/IT. Para kader atau relawan ini direkrut sebagai tenaga bantuan dalam pelaksanaan tugas FI dan mengoperasikan telecenter sehari-hari. Sebagai relawan mereka hanya membantu pada kegiatan-kegiatan
tertentu saja agar tidak menyita waktunya. Apa keuntungan menjadi relawan (kader)? Ada beberapa alasan yang mendorong warga (tidak hanya kalangan muda saja) untuk menjadi relawan, manfaat bagi relawan antara lain:
• Memiliki wahana kegiatan yang positif.
• Kalangan tua sebagai pihak yang memiliki pengalaman dapat menyumbangkan ilmu untuk
kepentingan masyarakatnya dan tetap aktif berkegiatan.
• Kalangan muda memiliki sarana untuk mengembangkan diri.
• Sebagai sarana belajar tentang berbagai media TIK yang ada di telecenter.
persyaratannya menjadi kader/ relawan FI antara lain;
=> memiliki kemampuan komunikasi yang baik (lesan maupun tulisan )
=> memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya.
=> berdomisili/berasal dari wilayah setempat
=> dapat bekerja di lingkungan yang multikultur
=> sukarela
=> menguasai/bisa menggunakan komputer dan internet
=> mau belajar
=> senang berorganisasi/bergaul
yang akan di terima oleh kader / relawan :
akan di dampingi oleh pengelola telecenteruntuk menguasai berbagia metode dan media TIK di telecenter.
PRINSIP-PRINSIP FI DAN RELAWAN
Apa perbedaan peran, tugas, syarat dan prinsip seorang FI? Prinsip adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan (tanpa kompromi) karena dianggap bersifat mendasar. Apabila prinsip-prinsip ini diabaikan, maka FI akan melanggar hal-hal yang melanggar nilai dasar infomobilisasi. Beberapa hal yang menjadi prinsip bagi seorang FI maupun kader, yaitu:
• Menjadi fasilitator belajar, bukan menjadi penyuluh atau guru. Prinsip ini harus benar-benar dipahami dan diterapkan oleh FI. Tugas FI adalah mengembangkan proses yang membuat peserta menentukan apa yang ingin dipelajarinya dan kemudian mencari cara untuk belajar bersama-sama. Jangan merasa bahwa seorang FI harus paling tahu soal TIK. Kalau ini yang tertanam dalam hati seorang FI, maka hati tak akan tenang dan khawatir di cap sebagai
fasilitator bodoh oleh warga.
• Menjadi narasumber apabila diperlukan dan mampu. Seorang FI yang menguasai sesuatu isu atau topik, bisa menjadi narasumber apabila diperlukan. Selebihnya, FI bertugas untuk mendorong agar masyarakat saling belajar. Setiap orang bisa menjadi narasumber dari pengalamannya. Kita bisa belajar dari kesederhanaan petani yang buta huruf tentang merencanakan keuntungan produksi kebunnya. Kita juga bisa belajar dari perempuan tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.
• Membangun suasana kesetaraan dan dialogis. Semua orang punya pengalaman untuk dibagi, pendapat untuk disampaikan, dan harapan-harapan. Roh dari kesetaraan adalah menghargai sesama manusia, tanpa membeda-bedakan. Boleh membedakan, selama untuk keberpihakan terhadap pihak yang lemah dan terabaikan.
• Membangun suasana menghargai perbedaan pendapat. Jangan pernah menghindari perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat memang seringkali mengarah kepada konflik. Tetapi coba ingat-ingat, setiap kali kita sedang berdebat mempertahankan pendapat kita (seperti yang dialami seorang yang sedang berkonflik), maka otak kita berpikir keras mencari jawaban atas serangan lawan. Nah, ini semacam latihan otak, supaya terasah daya kritisnya. Catatan, prosesnya harus dikelola dengan baik, jangan sampai debat kusir dan buntu (deadlock).
• Menghargai berbagai kemampuan masyarakat. Semua orang saling membutuhkan kemampuan yang dimiliki orang lain. Seorang pemimpin, membutuhkan masukan dari para petani untuk mengembangkan program di desanya. Juga seorang pandai cendekia, mungkin perlu belajar membetulkan kunci rumah kepada tetangganya.
• Memiliki semangat belajar tinggi. FI yang penuh semangat akan menularkan “energinya”kepada masyarakat. Jika FI tampil tanpa semangat, maka demikian pula dengan warga masyarakat.
• Serius tapi santai. Mengapa menjadi prinsip? Banyak program atau kegiatan di desa yang dilakukan sekedar memenuhi tugas. Suasana kegiatannya tidak menyenangkan dan tidak terasa bermanfaat. Ini menjadi prinsip karena membuat masyarakat membuang waktunya untuk kegiatan sekedarnya. Sebuah kegiatan seharusnya menyenangkan dan sekaligus bermanfaat. Kita harus menghormati waktu yang dimiliki masyarakat.
• Kreatif dan inovatif. Pengembangan dan penggunaan media dan TIK membutuhkan kreatifitas dan sikap mau mencoba sesuatu yang baru (inovatif ). Kreativitas dan inovasi ini sebaiknya berasal dari peserta dan FI bersama-sama. Membangun sebuah kelompok yang kreatif, inovatif, gembira, dan bersemangat, merupakan pencapaian yang berharga yang bisa dilakukan seorang FI.
Mengenal Desa Sendiri
PENDEKATAN MDS
Menyeluruh :
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, kebutuhan, potensi, solusi, serta struktur komunikasi dan informasi yang berhubungan dengan kondisi-kondisi tersebut
Partisipatif:
Identifikasi dan analisis dilakukan bersama “orang dalam dan luar” serta untuk merumuskan tindakan pemecahan bersama sekaligus mengembangkan struktur dan sistem komunikasi-informasi yang mendorong terhadap penyelesaian masalah.
Pemberdayaan :
Membangun dan meningkatkan kemampuan komunitas serta mengembangkan komunikasi dan pertukaran informasi diantara sesama warga dan pihak-pihak lainnya
Penyelesaian Masalah :
Rencana bersama komunitas yang memuat kegiatan-kegiatan untuk menangani masalah bersama sekaligus juga program/kegiatan untuk komunikasi dan informasi. Mengupayakan transformasi pengetahuan, keterampilan , dan kemampuan dari pihak-pihak lain terhadap komunitas melalui proses saling memahami yang dikembangkan dalam kegiatan komunikasi dan informasi untuk menyelesaikan masalah
Kepemilikan :
Data dan hasilan alisis milik komunitas
MDS adalah kegiatan untuk memetakan potensi desa, kebutuhan dan masalah-masalah
masyarakat desa dalam rangka mengembangkan program infomobilisasi. juga merupakan suatu kajian mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat (sosial, budaya, kelembagaan, ekonomi, politik, lingkungan), permasalahan-permasalahan dan potensi-potensinya (PROFIL KESEJAHTERAAN KOMUNITAS) dan kajian struktur, sistem, dan budaya informasi dan komunikasi di desa (EKOLOGI KOMUNIKASI) yang terdiri dari analisis kelompok sosial; dan analisis hubungan sosial; analisis saluran dan media komunikasi-
informasi di desa; dan analisis masalah, kebutuhan, dan potensi(komunikasi informasi).
program kerja
Telecenter sebagai media informasi dan komunikasi bagi masyarakat yang berbasis IT, mengalami perkembangan yang cukup baik, dari sisi kuantitas maupun kualitas. Upaya pengembangan ini dilakukan secara bersama-sama baik oleh pemerintah pusat, daerah, maupun oleh masyarakat. Menggunakan tehnologi informasi dan komunikasi saat ini seakan-akan sudah menjadi kebutuhan, walaupun belum semua masyarakat mempunyai kesadaran dan kebutuhan yang sama, akan tetapi dari dinamika prosesnya menunjukan kearah tersebut
Tujuan didirikannya telecenter seperti yang dinyatakan oleh Gubernur Jawa Timur (http://telecenter.ws/) pada 30 Agustus 2005 dinyatakan bahwa telecenter diharapkan mampu :
1. Memberdayakan masyarakat dengan kemudahan akses terhadap informasi dasar seperti informasi pasar, pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan dll.
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengakses informasi dan penggunaan computer serta management melalui pelatihan-pelatihan yang dapat diselenggarakan oleh telecenter bersama pihak terkait dan kompeten.
3. Mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian setempat dengan kegiatan pembangunan komunikasi melalui pemanfaatan tehnologi informasi dan komunikasi
4. Mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun komunitas lokal
Keberadaan telecenter juga diharapkan berfungsi mengidentifikasi potensi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan spesifik masyarakat. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin dengan berbasis pada informasi dan tehnologi informasi seperti tersebut diatas berasumsi bahwa kemajuan kecanggihan tehnologi informasi dan komunikasi merupakan sumber daya strategis dalam kegiatan ekonomi dewasa ini. Asumsi ini juga bersandar pada anggapan bahwa nilai penting tehnologi informasi dan komunikasi tersebut disebabkan karena keduanya menjadi faktor penting bagi dinamika hidup manusia komtemporer.
Telecenter ini akan fokus pada pemberdayaan informasi untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan di propinsi Jawa Timur
Masih sedikit sekali jumlah masyarakat di Iindonesia yang memanfaatkan IT sisanya mereka banyak yang tidak mengetahui apa itu Teknologi Informasi , sementara itu di negara negara maju , pemanfaatan IT sangat mendukung program pengembangan usaha kecil , menengah, pertanian dan peternakan, terlebih IT sudah menjadi satu kebutuhan mereka sehari – hari, ironisnya di negara yang kita cintai ini IT masih dipandang sebagai barang yang langkah dan mewah , berangkat dari niat dan keinginan sebagian masyarakat Jawa Timur melalui telecenter
PROGRAM KERJA telecenter.
Ada beberapa program/kegiatan prioritas yang dikembangkan telecenter berdasarkan isu strtaegis yang ada.
1. Program Pendampingan Masyarakat
Bersama dengan para telecenter l, kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan pendampingan dilakukan, mulai dari kelompok petani, nelayan, perempuan, pengrajin, peternak, pengusaha kecil/UMKM. Bentuk kegiatan yang dilakukan mulai dari peningkatkan ketrampilan dalam berproduksi, pengolahan, pengemasan dan pemasaran langsung dan online. Berbagai informasi yang diberikan kepada kelompok sasaran banyak yang diperoleh dari pemanfaatan telecenter sebagai sumber informasi tanpa batas. Dengan pendampingan yang dilakukan oleh para pengelola produksi menjadi meningkat dan akses pasar menjadi lebih luas, sehingga tingkat pendapatan mereka menjadi meningkat.
2. Kegiatan pendidikan dan Pelatihan
Kegiatan yang dilakukan telecenter berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan untuk para anggota dan non anggota dalam rangka meningkatkan kapasitas baik dalam aspek pemberdayaan masyarakat, managerial dan juga kemampuan tehnis dalam pemanfaatan TIK yang tersedia di telecenter. Beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dapat diakses baik oleh anggota dan pihak luar antara lain sebagai berikut :
1. Pelatihan managerial untuk para pengelola telecenter. Kegiatan ini dilakukan untuk anggota yaitu telecenter anggota yang ada di jawa Timur, juga telecenter yang difasilitasi oleh Deptan yang ada diluar jawa timur.
1. Pelatihan Infomobilisasi , pelatihan ini berkaitan dengan kemampuan para pengelola telecenter didalam melakukan kerja pemberdayaan masyarakat dengan lebih memafaatkan keberadaan TIK di telecenter.
1. TOT untuk trainer kursus komputer dan internet
Telecenter pada umumnya juga memberikan layanan kursus komputer bagi anggota masyarakat dengan sistem yang lebih mudah dan murah. Karena ketrampilan menggunakan komupter menjadi dasar seseorang bisa mengakses berbagai layanan yang tersedia di internet. Oleh karena TELECENTER juga menyediakan kegiatan pendidikan dan latihan untuk para pelatih atau trainer kursus komputer. Denga kurikulum dan materi yang telah terstandarisasi Telecenter bekerja sama dengan The asian foundation dan Microsoft. Selain memperoleh pelatihan peserta juga mendapatkan paket kurikulum dan media belajar lainnya.
1. Pelatihan Jurnalistik
Untuk mendukung kemampuan pengelola dalam mendokumentasikan, mempromosikan produk dan konten yang ada diwilayahnya, TELECENTER juga menyediakan layanan kegiatan pelatihan jurnalistik baik bagi anggota maupun pihak lain.
1. Pelatihan kewirausahaan
Untuk mendukung kemampuan kewirausahaan bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan (khususnya UKM) TELECENTER juga mempunyai program untuk pendidikan dan pelatihan kewirausahaan baik bagi anggota Telecenter dan pihak luar
3. Promosi dan Publikasi
Untuk mensosialisasikan kepada publik, telecenter bersama telecenter anggotanya mengikuti berbagai kegiatan pameran baik ditingkat daerah maupun nasional ketika ada even-even yang berkaitan dengan pengembangan TIK. Selain itu juga terlibat dalam berbagai dialog interaktif baik melalui media radio, televisi maupun cetak agar masyarakat lebih mengetahui keberadaan telecenter dan TELECENTER Jatim.
4. Asistensi, monitoring dan evaluasi telecenter
Dalam rangka memperkuat kelembagaan telecenter, TELECENTER juga melakukan asistensi langsung kepada telecenter anggota. Bersama-sama melakukan monitoring evaluasi untuk mengetahui tingkat perkembangan dan permasalahan yang muncul ditelecenter. Melakukan mediasi agar hubungan telecenter dengan pemerintah daerah yang seringkali kurang memberikan perhatian juga dilakukan.
1. E. SDM ahli yang dimikili
TELECENTER mempunyai beberapa orang SDM Ahli yang bisa membantu pelaksanaan program kegiatan internal maupun dengan pihak eksternal. Beberapa keahlian yang ada antara lain sebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat
2. Informobilisasi
3. Pengembangan pertanian organik
4. Jurnalistik
5. Kewirausahaan
6. Peternakan
7. Programer
8. Budidaya perikanan
9. E-comerces
10) Dll
1. F. Kerjasama dan Jejaring
Dalam implementasi program dan kegiatannya TELECENTER bekerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai komitmen dalam pemberdayaan masyarakat dan khususnya yang berkaiatan dengan pemanfaatan TIK. Adapun beberapa pihak yang selama ini telah bekerjasama dengan TELECENTER baik secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut :
Dinas Kominfo Jatim, MICROSOFT Indonesia, ASEAN Foundation, BAPPENAS dan UNDP.
Tentang Telecenter About Telecenter
"Pendirian telecenter di daerah pedesaan merupakan program pengembangan komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, untuk itu sebagaimana maksud dan tujuan dibangunnya telecenter, saya harapkan telecenter mampu :
1. Memberdayakan masyarakat dengan kemudahan akses terhadap informasi dasar seperti informasi pasar, pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain;
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengakses informasi penggunaan komputer, manajemen telecenter dan lain-lain melalui pelatihan-pelatihan;
3. Mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian setempat dengan kegiatan pembangunan komunitas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi;
4. Mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun komunitas lokal."
Segala Macam Hal ?
Kalau anda bangun pagi, bagaimana anda tahu itu jam berapa? Dari jam tangan, bukan? Lalu jam tangan tahu dari mana? Kita men-set jam tangan dari sumber informasi yang lain, misalnya radio atau televisi, berarti kita sudah menggunakan teknologi informasi. Kalau anda ingin tahu mengenai prakiraan cuaca atau berita hari ini, anda cari di mana? Kemungkinan besar dari televisi atau radio.
Kalau anda tinggal di kota dan anda mencari informasi dari perusahaan, atau ingin kontak teman yang tinggal jauh, bagaimana caranya? Menggunakan telepon, dimana telepon adalah produk teknologi informasi. Tetapi, kalau anda tinggal di desa yang belum punya telepon, bagaimana caranya?
Networking (jaringan manusia), dan berkerja bersama teman-teman atau lingkungan yang lebih luas adalah salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan atau masalah kita.
Misalnya;
Kalau ibu rumah tangga punya konsep untuk membangun home-industri yang dapat meningkatkan kesejahteraan untuk banyak orang di lingkungannya, tetapi tidak punya modal. Bagaimana ibu ini dapat mencapai cita-citanya?
Kalau petani ingin mencari langganan baru atau harga yang lebih baik untuk produknya, bagaimana caranya?
Networking adalah salah satu solusi, dan makin luas networknya, makin baik kesempatannya!
Bagaimana kalau kita dapat networking dengan seluruh masyarakat atau bahkan seluruh dunia?
Kelebihan telepon dibandingkan dengan *televisi atau *radio, telepon merupakan teknology informasi yang sangat menguntungkan karena komunikasinya dua arah, dan kita dapat menerima, menyampaikan dan bertukar informasi.
* Stasion TV dan Radio di Indonesia juga sudah meningkatkan aktifitas dua arah dengan masyarakat (Khusus Metro TV), tetapi kita tidak dapat memastikan bahwa kita akan dapat giliran.
Apakah ada network (jaringan) yang kita (siapa saja) dapat berpartisipasi dan berkontribusi, tanpa birokrasi, dengan biaya yang relatif murah?
Salah satu soulusi yang sangat praktis adalah "Wide-Area Network" (WAN) dan "Internet adalah WAN yang paling besar di dunia".
Kami di Pendidikan Network sangat mendukung inisiatif BAPPENAS-UNDP ini karena kami ingin, selain membantu mengatasi kemiskinan, semua anak-anak di Indonesia belajar mengenai komputer, dapat mengakses Internet, dan berpartisipasi di dalam pengembangan pendidikan dan negara kita.
Salah satu faktor yang akan membatasi partisipasi anak-anak kita adalah kemampuan bahasa Inggris, dan kami mohon guru-guru di seluruh Indonesia untuk membantu membukakan pintu ke dunia (internasional) untuk anak-anak kita.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat miskin (petani dan nelayan) terutama
dalam hal pengelolaan usaha dan pemasaran hasil usaha di bidang pertanian;
2. Meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat miskin melalui
penyuluhan dengan pemanfaatan ICT;
3. Meningkatkan produksi bidang pertanian dengan adanya pemasaran yang lebih
terbuka dan luas melalui informasi pemasaran yang ada di internet;
4. Meningkatkan kualitas SDM di tingkat desa melalui pelatihan-pelatihan
terutama di bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris untuk
mempersiapkan diri memasuki pasar kerja.
layanan umum
1. Penggunaan internet : email,
browsing/surfing (menjelajah
situs), chatting room (ngobrol
dengan netter), mailing list
(ruang diskusi)
2. Penggunaan komputer
(pengetikan)
3. Scanning (menduplikat
gambar ke dalam bentuk
digital)
4. Printing (mencetak
dokumen/gambar)
5. Searching (pencarian
berita/data), dan launching
(penayangan informasi/web)
6. Koran kampung atau majalah
dinding
7. Membuat pas foto digital
(misalnya untuk KTP/SIM)
2007, hal. 45.
menu utama telecenter.
layanan bisnis
1. Pengembangan usaha dan
inkubator usaha
2. Layanan administrasi /
transaksi usaha
3. Pengelolaan keuangan usaha
4. Menyelenggarakan pertemuan
(meeting), membuat agenda,
jadwal, laporan, notulensi, dsb
kemitraan
1. Pelatihan komputer dan
internet untuk :
Guru (bekerjasama
dengan perguruan tinggi,
dsb)
Petugas Penyuluh
Lapangan (PPL)
bekerjasama dengan
Dinas Pertanian
2. Palatihan Bahasa Inggris,
bekerjasama dengan lembaga
kursus setempat
3. Layanan pemerintahan desa
untuk pembuatan KTP,
perpajakan, form, dsb.
4. Kerjasama dengan
perkumpulan (karang taruna,
klub olah raga, kelompok
arisan, kelompok simpan
pinjam, dunia usaha, dsb.
5. Dukungan infomobilisasi untuk
program pembangunan desa
6. Promosi acara atau obyek
wisata lokal
"Pembangunan telecenter harus dapat mengidentifikasi potensi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna"
Teknologinya bukan masalah, masalahnya adalah SDM di telecenter-telecenter yang pandai dan berdedikasi untuk membantu rakyatnya. Banyak orang di Indonesia sudah pandai mengimplementasikan teknologi, tetapi teknologi tanpa SDM yang 'Terlatih Khusus' dan Sangat Bermutu dan 'Mampu Mengurus Kebutuhan-Kebutuhan Rakyat di Pedesaan' bagaimana? Kita dapat berhasil?
Manajer, harus memiliki kemampuan “bisnis” dalam mengelola layanan
telecenter, serta mampu merencanakan strategi keuangan secara baik agar
telecenter dapat membiayai sendiri biaya operasionalnya, mendanai
kegiatan infomobilisasi, dan memberi insentif yang baik untuk staf
pengelolanya. Sedangkan tugas dan wewenangnya antara lain :
1. Menyusun draft rancangan program bersama anggota BPH lainnya
dengan melibatkan komunitas, untuk diajukan kepada Dewan
Pengarah;
2. Penanggung jawab secara umum penyelenggaraan kegiatan dan
layanan telecenter;
3. Mengkoordinasikan seluruh kerja Badan Pengelola Harian
telecenter;
4. Sebagai anggota Dewan Pengarah, perwakilan Badan Pengelola
Harian telecenter.
Staf pengembangan media/IT admin, tugas utamanya adalah bekerjasama
dengan fasilitator infomobilisasi untuk menyediakan program infomobilisasi
yang menarik dan dibutuhkan masyarakat. Sedangkan tugas dan
wewenangnya antara lain :
1. Lebih berperan dalam hal pengembangan media yang diperlukan
dalam rangka program telecenter maupun kelompok-kelompok
dampingan sesuai dengan kebutuhan komunitas;
2. Harus bisa mengoperasikan dan merawat TIK yang tersedia di
telecenter, menjalin hubungan dengan mitra yang dibutuhkan
apabila terdapat persoalan teknis, juga bisa melatih masyarakat
agar bisa menggunakan fasilitas telecenter (menggunakan internet
dan lainnya);
3. Bersama-sama manajer telecenter mengembangkan strategi
komunikasi dan penggalangan dana (fund raising) telecenter.
Staf pengembangan komunitas/Fasilitator Infomobilisasi (FI), tugas dan
wenangnya antara lain :
1. Lebih banyak bekerja dalam kegiatan pendampingan kelompok;
2. Bersama-sama manajer telecenter mengembangkan strategi
komunikasi dan penggalangan dana (fund raising) telecenter
3. KEBERLANJUTAN TELECENTER
Konsep kemandirian dan keswadayaan telecenter menjadi penting dalam rangka
kelangsungan dan keberlanjutannya. Ini tergantung pada upaya yang dilakukan oleh
pengelola dan dukungan dari berbagai kalangan di desa itu sendiri. Berbagai prasyarat
yang akan membuat telecenter bisa tetap hidup adalah sebagai berikut :
1. BERGUNA. Infomobilisasi yang berhasil akan membangun kebutuhan
masyarakat akan informasi dan layanan telecenter terutama bila masyarakat
merasakan manfaat dari penggunaan fasilitas telecenter.
2. MENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI. Program infomobilisasi dan layanan
telecenter sebaiknya juga mendukung kegiatan usaha masyarakat sehingga
terasa manfaat praktisnya.
3. LAYANAN PROFESIONAL. Layanan yang profesional akan memungkinkan
penggalangan dana yang mendukung keberlanjutan telecenter (keswadanaan).
Layanan profesional tentunya terkait dengan peningkatan kapasitas tim
pengelola telecenter itu sendiri.
4. SUMBER PENDAPATAN BERAGAM. Telecenter perlu membuat berbagai jenis
kegiatan penggalangan dana berdasarkan kajian apakah permintaan terhadap
suatu layanan cukup banyak atau tidak.
5. PARTISIPASI MASYARAKAT. Keikutsertaan penuh masyarakat dalam
pengembangan program infomobilisasi dan telecenter akan menjadikan
lembaga ini sebagai kepentingan bersama. Seperti Posyandu dan kegiatan
berbasis masyarakat lainnya, telecenter akan tetap hidup apabila menjadi milik
masyarakat.
6. PENGUATAN ORGANISASI TELECENTER. Selaku sebuah organisasi, telecenter
perlu diperkuat struktur, mekanisme dan perangkat organisasinya. Sebagai tim
yang bekerja melakukan peningkatan kapasitas masyarakat, tentunya tim
telecenter sendiri harus juga memiliki kapasitas yang baik. Pengelolaan dan
layanan yang profesional hanya dapat dilakukan apabila tim telecenter dapat
mengembangkan program layanan komunikasi-informasi yang selalu diperbarui
(up-to date). Selain itu, tim telecenter juga harus bisa mengikuti perkembangan
TIK yang diperlukan oleh masyarakat. Artinya, peningkatan kapasitas dan
kesempatan belajar merupakan agenda yang penting untuk disediakan secara
sengaja bagi tim telecenter. Hal ini juga akan menjadi insentif bagi tim
telecenter karena mereka memperoleh kesempatan untuk berkembang dan
maju.
7. PENGUATAN KEPEMIMPINAN. Selain itu, seperti organisasi lainnya, telecenter
perlu memiliki kepemimpinan yang kuat, memiliki visi dan strategi tentang
pengembangan dan keberlangsungan telecenter. Kaderisasi dan regenerasi
kepemimpinan juga perlu dipersiapkan.
8. KEMITRAAN (PARTNERSHIP). Merupakan yang paling penting untuk
keberlanjutan telecenter apabila kondisi desa yang menjadi lokasi telecenter
belum mendukung pengembangan swadana secara mencukupi. Telecenter
Improving Rural Connectivity
for Sustainable Livehoods Project Bab 3
(Aspek Sosial – Ekonomi) SEKILAS TENTANG MCT / TELECENTER
membutuhkan komitmen pemerintahan desa dan pemerintah daerah agar tetap
bisa berlangsung karena membutuhkan suatu upaya formal maupun informal
dalam menyediakan subsidi bagi operasionalnya (biaya telepon, listrik, internet)
sampai mampu swadana sepenuhnya. Keberpihakan terhadap masyarakat dan
kelompok miskin tentunya penting untuk tetap diperhatikan. Hal ini menjadikan
isu kemitraan merupakan hal paling penting untuk keberlanjutan telecenter
apabila kondisi desa yang menjadi lokasi telecenter belum mendukung upaya
pengembangan swadana melalui penjualan jasa. Setiap inisiator pendirian
telecenter, sejak awal perlu memulai kerjasama dengan pemda dan berbagai
dinas/instansi program yang bisa memungkinkan menjadi sumber pembiayaan
program infomobilisasi dan operasional telecenter.
About Telecenter
"The establishment of telecenters in rural areas is a local community development programs by using information and communication technology, for that as the intent and purpose of the telecenter, I hope that telecenters are able to:
1. To empower them with the ease of access to basic information such as market information, agriculture, commerce, education, health and others;
2. Improving the ability of the community in terms of accessing information on computer use, management and other telecenters through training;
3. Encouraging the community to improve the local economy with community development activities through the use of information technology and communications;
4. Develop cooperation with relevant parties to build the local community. "
All kinds of things?
If you wake up in the morning, how do you know what time? From watches, is not it? Then watch out where? We set the hour hand from other sources of information, such as radio or television, we're already using information technology. If you want to know about weather forecasts or news today, where you are looking for? Most likely from the television or radio.
If you live in the city and you search for information from the company, or want to contact friends who live far away, how? Using the telephone, where the phone is the information technology products. But, if you live in the village who have not had a phone, how?
Networking (human tissues), and working with friends or the wider environment is one solution to address the needs or our problem.
For example;
If the housewives have a concept for home-building industry that can improve welfare for many people in the neighborhood, but had no capital. How mothers can achieve his goal?
If farmers want to find a new subscription or a better price for their products, how?
Networking is one solution, and the more extensive the network, the better his chances!
What if we can be networking with the entire community or even the whole world?
Advantages compared with the * phone * television or radio, the telephone is the most profitable information technology for two-way communication, and we can accept, convey and exchange information.
* TV and Radio Stations in Indonesia have also been increased activity in both directions with the community (Special Metro TV), but we can not confirm that we will be able to turn.
Is there a network (network) that we (anyone) can participate and contribute, without bureaucracy, with a relatively low cost?
One very practical soulusi is "Wide-Area Network" (WAN) and "The Internet is the biggest WAN in the world."
We in the Education Network strongly supports the BAPPENAS-UNDP initiative is because we want, besides helping to overcome poverty, all children in Indonesia to learn about computers, can access the Internet, and participate in the development of education and our country.
One factor that will limit the participation of our children are English language ability, and we ask teachers across Indonesia to help open the doors to the world (international) for our children.
Special Purpose
1. Increased knowledge of poor people (farmers and fishermen), particularly
in terms of business management and marketing business in the field of agriculture;
2. Increasing incomes and welfare of the poor through
extension with the use of ICT;
3. Increasing agricultural production with marketing more
open and wide through the existing marketing information on the Internet;
4. Improving the quality of human resources at village level through training
especially in the field of information technology and English for
prepare themselves to enter the job market.
public service
1. Use of the Internet: email, browsing / surfing (surfsite), chat room (chat with netter), the mailing list(Discussion room)
2. The use of computer (Typing)
3. Scanning (copy image into the form digital)
4. Printing (print documents / images)
5. Searching (search news / data), and launching (Delivery of information / web)
6. Village newspaper or magazine wall
7. Making digital photos Eg
(for KTP / SIM.
telecenter main menu.
business services
1. Business development and business incubators
2. Administrative Services / business transactions
3. Business financial management
4. Holding meetings(Meeting), make agendas, schedules, reports, minutes of meetings, etc.
partnerships
1. Computer training and
Internet to:
Teachers (in collaboration with universities, etc.)
Extension Officer Field (PPL)in cooperation with Agriculture Department
2. Course English, cooperation with institutions Local Course
3. Village government services for making ID cards, taxation, forms, etc..
4. Cooperation with associations (youth clubs, sports clubs, groups gathering, group savings borrow, business, etc..
5. Infomobilisasi support for rural development program
6. Promotional event or object Local tourism
"Development must be able to identify potential telecenter, conditions, and community needs in order to deliver optimal service in accordance with the specific needs of users"
Technology is not the problem, the problem is human resources in telecenter-telecenter is a smart and dedicated to helping people. Many people in Indonesia have been good at implementing the technology, but technology without the human resources 'Special Trained' and Very High Quality and 'Ability to Deal with People's Needs in Rural Areas' how? We can succeed?
Managers must have the ability to "business" of managing service
telecenters, and able to plan a better financial strategy to
telecenter can finance their own operating expenses, fund
infomobilisasi activities, and provide better incentives for staff
management. While the tasks and duties, among others:
1. Draft program design with other members of the BPH by involving the community, to be submitted to the Board Steering;
2. Responsible for general administration activities and telecenter services;
3. Management Agency to coordinate all daily work telecenters;
4. As a member of the Steering Board, representatives of Management Board Daily telecenter.
Staff development of media / IT admin, its main task is to cooperate with a facilitator to provide programs infomobilisasi infomobilisasi interesting and important. While the duties and authority, among others:
1. Bigger role in terms of media development required in order telecenter programs or groups assistance in accordance with community needs;
2. Should be able to operate and maintain ICT is available at telecenters, relationships with partners needed if there are technical problems, could also train the community to be able to use the telecenter facility (using the internet
and others);
3. Together telecenter managers develop strategies communications and fund raising (fund raising) telecenter.
Staff of community development / Facilitator Infomobilisasi (FI), duties and
wenangnya among others:
1. More likely to work in group facilitation activities;
2. Together telecenter managers develop strategies
communications and fund raising (fund raising) telecenter Improving Rural Connectivity Project for Sustainable Livehoods Chapter 3
(Social Aspects - Economic)
3. Sustainable telecenters
The concept of independence and self-reliance is important in the context of telecenters
continuity and sustainability. This depends on the efforts made by
managers and support from various circles in the village itself. Various preconditions
which will make the telecenter can stay alive is as follows :
1. Useful. Infomobilisasi who managed to build demand
community information and services, especially when the community telecenters
feel the benefits from the use of telecenter facilities.
2. SUPPORT ECONOMIC ACTIVITY. Infomobilisasi programs and services
telecenter should also support the business activities of the community so seem practical benefits.
3. PROFESSIONAL SERVICES. Professional services that will enable
fundraising to support the sustainability of telecenters (keswadanaan). Course of professional services associated with an increased capacity of the team
telecenter manager itself.
4. MULTIPLE SOURCES OF REVENUE. Telecenters need to make various types of fundraising activities based on analysis of whether the demand for
a service or not enough.
5. COMMUNITY PARTICIPATION. Full participation in society infomobilisasi and telecenter development program will make this institution as their common interests. As IHC and activities Other community-based, telecenters will remain alive if the belonging community.
6. ORGANIZATION REINFORCEMENT telecenter. As an organization, telecenter
need to be strengthened structure, mechanism and organizational devices. As a team
working to increase the capacity of communities, of course team
telecenter itself must also have good capacity. Management and
professional services that can only be done if the team can telecenter
develop a program of information-communication services that are always updated
(Up-to date). In addition, the team must also be able to follow the telecenter development
ICT that are needed by society. That is, increased capacity and learning opportunities is an important agenda to be provided intentionally for telecenter team. This will also be an incentive for the team telecenter because they get a chance to develop and forward.
7. REINFORCEMENT OF LEADERSHIP. In addition, like other organizations, telecenters
need to have strong leadership, vision and strategy regarding development and sustainability of the telecenter. Regeneration and regeneration leadership also needs to be prepared.
8. PARTNERSHIP (Partnership). Is the most important for
telecenter sustainability if the condition of the village which became the location of telecenters not be sufficient to support the development of self financing. Telecenter Improving Rural Connectivity
Project for Sustainable Livehoods Chapter 3
(Social Aspects - Economic) ABOUT MCT / Telecenter
requires the commitment of the village administration and local government to be fixed
can take place because it requires an effort of formal and informal
in providing subsidies for its operations (the cost of telephone, electricity, internet)
to be able to fully self financing. Identification with the community and
poor certainly important to keep attention. It makes
issue is the most important partnerships for the sustainability of telecenters
if the condition of the village which became the location of telecenters do not support efforts
development of self financing through the sale of services. Each initiator of establishment
telecenter, from the beginning to start the cooperation with local governments and various
offices program that could allow a source of financing
infomobilisasi programs and operational telecenters.