Telecenter perlu mengembangkan kader atau relawan masyarakat untuk memperkuat program dan layanan telecenter. Ada dua macam relawan atau kader: relawan infomobilisasi dan relawan pengembangan media/IT. Para kader atau relawan ini direkrut sebagai tenaga bantuan dalam pelaksanaan tugas FI dan mengoperasikan telecenter sehari-hari. Sebagai relawan mereka hanya membantu pada kegiatan-kegiatan
tertentu saja agar tidak menyita waktunya. Apa keuntungan menjadi relawan (kader)? Ada beberapa alasan yang mendorong warga (tidak hanya kalangan muda saja) untuk menjadi relawan, manfaat bagi relawan antara lain:
• Memiliki wahana kegiatan yang positif.
• Kalangan tua sebagai pihak yang memiliki pengalaman dapat menyumbangkan ilmu untuk
kepentingan masyarakatnya dan tetap aktif berkegiatan.
• Kalangan muda memiliki sarana untuk mengembangkan diri.
• Sebagai sarana belajar tentang berbagai media TIK yang ada di telecenter.
persyaratannya menjadi kader/ relawan FI antara lain;
=> memiliki kemampuan komunikasi yang baik (lesan maupun tulisan )
=> memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya.
=> berdomisili/berasal dari wilayah setempat
=> dapat bekerja di lingkungan yang multikultur
=> sukarela
=> menguasai/bisa menggunakan komputer dan internet
=> mau belajar
=> senang berorganisasi/bergaul
yang akan di terima oleh kader / relawan :
akan di dampingi oleh pengelola telecenteruntuk menguasai berbagia metode dan media TIK di telecenter.
PRINSIP-PRINSIP FI DAN RELAWAN
Apa perbedaan peran, tugas, syarat dan prinsip seorang FI? Prinsip adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan (tanpa kompromi) karena dianggap bersifat mendasar. Apabila prinsip-prinsip ini diabaikan, maka FI akan melanggar hal-hal yang melanggar nilai dasar infomobilisasi. Beberapa hal yang menjadi prinsip bagi seorang FI maupun kader, yaitu:
• Menjadi fasilitator belajar, bukan menjadi penyuluh atau guru. Prinsip ini harus benar-benar dipahami dan diterapkan oleh FI. Tugas FI adalah mengembangkan proses yang membuat peserta menentukan apa yang ingin dipelajarinya dan kemudian mencari cara untuk belajar bersama-sama. Jangan merasa bahwa seorang FI harus paling tahu soal TIK. Kalau ini yang tertanam dalam hati seorang FI, maka hati tak akan tenang dan khawatir di cap sebagai
fasilitator bodoh oleh warga.
• Menjadi narasumber apabila diperlukan dan mampu. Seorang FI yang menguasai sesuatu isu atau topik, bisa menjadi narasumber apabila diperlukan. Selebihnya, FI bertugas untuk mendorong agar masyarakat saling belajar. Setiap orang bisa menjadi narasumber dari pengalamannya. Kita bisa belajar dari kesederhanaan petani yang buta huruf tentang merencanakan keuntungan produksi kebunnya. Kita juga bisa belajar dari perempuan tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.
• Membangun suasana kesetaraan dan dialogis. Semua orang punya pengalaman untuk dibagi, pendapat untuk disampaikan, dan harapan-harapan. Roh dari kesetaraan adalah menghargai sesama manusia, tanpa membeda-bedakan. Boleh membedakan, selama untuk keberpihakan terhadap pihak yang lemah dan terabaikan.
• Membangun suasana menghargai perbedaan pendapat. Jangan pernah menghindari perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat memang seringkali mengarah kepada konflik. Tetapi coba ingat-ingat, setiap kali kita sedang berdebat mempertahankan pendapat kita (seperti yang dialami seorang yang sedang berkonflik), maka otak kita berpikir keras mencari jawaban atas serangan lawan. Nah, ini semacam latihan otak, supaya terasah daya kritisnya. Catatan, prosesnya harus dikelola dengan baik, jangan sampai debat kusir dan buntu (deadlock).
• Menghargai berbagai kemampuan masyarakat. Semua orang saling membutuhkan kemampuan yang dimiliki orang lain. Seorang pemimpin, membutuhkan masukan dari para petani untuk mengembangkan program di desanya. Juga seorang pandai cendekia, mungkin perlu belajar membetulkan kunci rumah kepada tetangganya.
• Memiliki semangat belajar tinggi. FI yang penuh semangat akan menularkan “energinya”kepada masyarakat. Jika FI tampil tanpa semangat, maka demikian pula dengan warga masyarakat.
• Serius tapi santai. Mengapa menjadi prinsip? Banyak program atau kegiatan di desa yang dilakukan sekedar memenuhi tugas. Suasana kegiatannya tidak menyenangkan dan tidak terasa bermanfaat. Ini menjadi prinsip karena membuat masyarakat membuang waktunya untuk kegiatan sekedarnya. Sebuah kegiatan seharusnya menyenangkan dan sekaligus bermanfaat. Kita harus menghormati waktu yang dimiliki masyarakat.
• Kreatif dan inovatif. Pengembangan dan penggunaan media dan TIK membutuhkan kreatifitas dan sikap mau mencoba sesuatu yang baru (inovatif ). Kreativitas dan inovasi ini sebaiknya berasal dari peserta dan FI bersama-sama. Membangun sebuah kelompok yang kreatif, inovatif, gembira, dan bersemangat, merupakan pencapaian yang berharga yang bisa dilakukan seorang FI.
Prinsip Relawan Telecenter
Label:
telecenter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar